Mengajarkan Anak Mengelola Uang Jajan



Pemberian uang jajan tak hanya menjadi sarana awal pengenalan uang, tetapi juga peluang mengajarkan tanggung jawab pada buah hati.

Alat tulis, bekal, dan uang jajan.

Inilah tiga benda wajib yang saban hari dibawa anak ke sekolah. Tak hanya di sekolah, kebutuhan uang jajan juga digunakan di rumah atau saat bepergian ke satu tempat.

Sayangnya, sering kali uang jajan dianggap sepele, dan dipandang hanya sebatas hak anak dan kewajiban orangtua. Padahal, ada banyak pelajaran yang bisa diberikan dari pemberian uang jajan pada anak.

"Selain mengajarkan anak soal konsep uang, uang jajan dapat melatih sikap menabung, hidup sederhana dan berhemat, serta tidak boros pada anak," jelas Lamtiur Gracesita Manalu, M.Psi., Psikolog, dari Fame Consultant.

"Pengelolaan uang jajan juga dapat melatih anak menentukan prioritas, membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Kebutuhan mana yang perlu didahulukan, dan mana yang bisa ditunda sambil menunggu uang terkumpul," tandas psikolog yang akrab disapa Grace ini.

Penjelasan serupa diberikan oleh Dini Andriani, M.Psi., Psikolog, dari Klinik Sekarwangi.

"Uang jajan menjadi sarana anak belajar bertanggung jawab menggunakan uang sesuai kebutuhan, juga menyisihkan uang jajan untuk ditabung," jelas Dini.

Nilai moral lain yang diajarkan melalui uang jajan antara lain mendisiplinkan diri, konsisten, dan teratur menggunakan uang. Ketika kedisiplinan ini diajarkan sejak kecil, maka anak tidak akan kesulitan mengatur keuangannya saat dewasa.

Hal lain yang tak kalah penting dari pengelolaan uang jajan adalah memahami konsekuensi dari tindakannya. Ketika akan membeli sesuatu, berarti harus menggunakan uang itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Di sinilah aspek tanggung jawab bisa diajarkan.

Menurut Dini, anak memahami konsep nominal uang ketika usia SD, saat mereka sudah mengenal konsep angka hingga ribuan bahkan lebih.

"Di sekolah pun mulai diperbolehkan untuk membeli jajanan. Sebaiknya, orangtua melakukan survei harga jajanan di sekolah sehingga uang yang diberikan tidak berlebihan maupun kurang," sarannya.

Di usia SD, anak juga mulai belajar konsep tambah kurang dari uang tersebut. Misalnya, harga jajanan berapa, berarti harus bayar pakai uang yang mana, dan berapa jumlah kembalian.

Yang tak kalah penting, anak juga perlu belajar bahwa uang jajan bisa dipakai tidak hanya untuk membeli camilan atau minuman kesukaan, tetapi juga makanan yang sehat dan bermanfaat bagi dirinya.

"Jika orangtua ingin mengenalkan nominal uang pada anak sebelum SD, misalnya usia 3 atau 4 tahun, maka bisa dimulai dari warna, gambar, dan angka pada uang. Lalu, minta anak untuk membayarkan barang yang dibelinya dengan memberikan sendiri uang tersebut pada petugas," saran Dini.

Sementara itu, Grace menjelaskan bahwa uang jajan bisa mulai diberikan ketika anak sudah memahami sesuatu secara materi, bahwa untuk membeli sesuatu membutuhkan uang.

Uang saku sendiri bisa diberikan dalam tempo mingguan atau bulanan, tergantung kebijakan setiap orangtua. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan anak mengelola uang jajannya sedini mungkin. Ini sebagai bekal ketika anak dewasa dan punya penghasilan, agar dia mampu mengelolanya dengan baik.

Hal senada diungkapkan oleh Dini. Dengan mengetahui konsep nominal uang dan aturan, anak menjadi paham mana jajanan yang boleh dibeli maupun tidak.

"Bisa juga diterapkan aturan menyisihkan uang jajan, lalu ditabung untuk membeli sesuatu yang diinginkannya. Di sini, anak akan belajar mengendalikan keinginan dan bersabar menunggu hingga uang cukup dibelikan benda tertentu," ujar Dini.

Jangan lupa, tanamkan pada anak untuk membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan dalam membelanjakan uang.

Misalnya, ketika anak ingin beli sepatu baru, padahal sepatunya masih bagus, berikan pengertian bahwa sepatu lama masih bisa dipakai jadi belum saatnya beli sepatu baru. Kalau sepatu lamanya sudah rusak dan tidak bisa dipakai, baru boleh beli sepatu baru.

Saatnya bijak memberikan uang jajan pada anak, sebab ada banyak pelajaran moral yang bisa ditanamkan pada si kecil.


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👷👸👳👲👱👮👴👵👷

Selama Bulan Puasa Penghasilan Pengemis Ini Rp. 90 Juta

Ts'ai Lun, Penemu Kertas

Mengenal Komunitas Rajut Kejut

Mengenal Komunitas Yoga Gembira

Angka Penderita Diabetes di Indonesia Semakin Meningkat