Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Jika Anda Sibuk, Pilih Tidur atau Olahraga?

Gambar
Apa yang menjadi tantangan Anda dalam menjaga kesehatan? Polusi? Paparan sinar UV berlebihan? Ya, bisa saja.  Tapi, jawaban yang paling mungkin terlontar dari pertanyaan di atas adalah: 'tidak ada waktu' untuk berolahraga. Memang, salah satu tantangan di era modern ini adalah mengatur waktu menjalani hidup sehat di tengah himpitan rutinitas dan kesibukan tinggi yang biasanya dirasakan banyak orang di perkotaan; mulai dari kegiatan sehari-hari di kantor, terjebak kemacetan dari pagi, siang, hingga sore harinya, sampai tekanan pekerjaan yang makin menumpuk untuk segera dituntaskan. Tapi, apakah memang benar tidak ada waktu untuk olahraga? Atau hal itu terjadi karena alasan ada kesibukan lain yang lebih penting untuk diutamakan? Yang perlu diketahui terkait hal ini adalah, Mahatma Gandhi pernah berujar, "It is health that is real wealth and not pieces of gold and silver." Jadi, apapun jawaban Anda, olahraga harus dan bisa dilakukan di tengah berbagai aktivitas seh

Seperti Apakah Transportasi Publik Masa Depan Kita?

Gambar
Revolusi industri keempat diyakini membawa gejolak, tetapi juga membuka peluang sangat besar pada sektor otomotif. Pelaku industri otomotif harus bergerak lebih cepat untuk mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri keempat ini. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembukaan pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018). Hadir dalam acara ini Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, dan para petinggi agen pemegang merek (APM) kendaraan bermotor peserta pameran. Sehubungan IIMS tersebut, bagi Anda peminat dunia otomotif, simak dan teropong mengenai bagaimana masa depan dari transportasi publik. Sistem transportasi yang baik adalah keniscayaan bagi kehidupan masyarakat modern. Kemajuan teknologi pun menawarkan berbagai cara untuk mengubah wajah transportasi publik masa depan. Selain bus tanpa sopir,

Scott Kelly Hidup Selama Setahun di International Space Station

Gambar
Scott Kelly adalah astronot NASA pertama yang hidup selama setahun di International Space Station. Ia paham rasanya jauh dari permukaan Bumi, tak dapat bertemu keluarga, atau mencicip nikmatnya makanan segar. Simak wawancara menarik dengan sang astronot. Tanya (T):  Anak-anak, baik lelaki maupun perempuan, sering berujar ingin menjadi astronot setelah mereka besar nanti. Sekilas, latar belakang Anda tampaknya tidak mendukung karier saat ini - rapor yang jelek di sekolah, ayah pelaku KDRT, dan lingkungan tempat tinggal yang didominasi pekerja buruh. Apa yang membuat Anda sukses? Jawab (J):  Memang tampak mustahil jika dipikir-pikir. Jika Anda bertanya pada guru-guru saya di sekolah dulu, apakah saya bisa menjadi astronot, mereka pasti akan tertawa. Apalagi, waktu kecil, saya memiliki Attention Deficit Disorder (ADD). Saat memasuki bangku kuliah, masih dengan prestasi akademik yang pas-pasan, tanpa sengaja saya masuk sebuah toko buku dan melihat buku berjudul The Right Stuff . Entah

Mengenal Komunitas Rajut Kejut

Gambar
Ada banyak cara untuk mengekspresikan diri. Salah satunya lewat rajutan bernilai seni. Manfaat pun bertambah saat karya tersebut bisa tampil di ruang publik, seperti dilakukan komunitas unik ini. Lima orang tampak asyik bercengkerama di sebuah meja. Sambil mengobrol, tangan-tangan mereka bergerak lincah, memainkan benang dan jarum dalam satu gerakan khusus: merajut. Di meja lain, tampak jumlah perajut yang lebih banyak. Usia mereka lebih senior, bahkan termasuk lansia. Namun, gerak tangan mereka tak kalah cekatan dalam menghasilkan karya rajut aneka bentuk. Itulah gaya hangout para pencinta rajut yang tergabung dalam Rajut Kejut . Di sebuah mall di bilangan Jakarta Selatan, komunitas yang beranggotakan ibu muda sampai oma-oma ini rutin melakukan pertemuan setiap Rabu. Komunitas yang dikomandani Harjuni Rochajati (52 tahun) ini mulai aktif pada 2014. Bersama sembilan rekan lain, Ati - begitu wanita ini akrab disapa - memutuskan membentuk komunitas khusus para perajut. Tak hanya

Green Building, Mengapa Penting?

Gambar
Ada banyak cara memperingati Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 22 April.  Salah satunya dengan memahami pentingnya prinsip bangunan hijau dalam langkah konkret menyayangi Bumi. Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar istilah green building? Mungkin tak sedikit yang membayangkan bangunan hijau secara harafiah: sebuah gedung atau rumah dengan banyak tanaman di kanan dan kiri, maupun seluruh bagian dinding. Budijanto Chandra , auditor dan expert EDGE (Excellence in Design For Greater Efficiencies), menekankan bahwa green building lebih dari sekedar bangunan dengan banyak tanaman. Sebaliknya, ini adalah sebuah konsep menata dan menjaga gaya hidup dan lingkungan secara beriringan. "Tujuan green building adalah pertama meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik dan air. Kedua, mengurangi dampak lingkungan dan dampak bagi kesehatan manusia," ujar Budijanto. "Ini karena menempati bangunan yang tidak sehat akan berimbas pula pada tubuh. Jadi, dampak lingk