Pilih Berlian Asli atau Berlian yang Terjangkau?



Sebenarnya apa yang membuat berlian sangat disukai dan dipilih pria untuk hadiah? Gengsi? Langka? Atau agar terlihat cantik?

Sejak dahulu, peradaban Romawi dan India telah menyukai berlian. Raja-raja Eropa abad pertengahan memamerkan berlian sebagai simbol kekayaan. Bahkan pedagang jaman Renaissance juga melihatnya sebagai symbol status. Kini, berlian seperti menjadi bagian yang 'harus' pada kejadian pertunangan atau pernikahan. Coba lirik jari manis Anda.

Sebenarnya apa yang membuat berlian dihargai begitu tinggi? Apakah karena tempat dibuatnya yang 150 kilometer di bawah permukaan tanah, kemudian terbawa ke atas dengan proses vulkanik yang memakan waktu milyaran tahun? Apakah karena kesempurnaan dari struktur kristal octahedral-nya yang 'kinclong' ?

Diduga minat orang pada berlian sebenarnya diciptakan oleh ilusi yang dibentuk oleh perusahaan-perusahaan yang menjual berlian. Berlawanan dengan reputasi berlian sebagai batu yang langka, sebenarnya berlian relatif lebih banyak jumlahnya, dibandingkan dengan safir dan ruby - yang sering kali dihargai di bawah berlian - yang sebenarnya beribu-ribu kali lebih langka. 

Yang membuat berlian mahal adalah kombinasi yang cerdas antara marketing dan ketersediaan yang dikendalikan secara hati-hati di antara perusahaan-perusahaan besar.

Sembilan puluh persen pasar berlian dipegang oleh hanya lima perusahaan penambangan berlian besar; De Beers, Alrosa, Leviev, BHP Billiton dan Rio Tinto, begitu menurut Rapaport Diamond Report. 

Marketing yang tepat sebagian besar dilakukan oleh De Beers, yang menciptakan slogan yang sepertinya diingat semua orang: "A Diamond Is Forever". Dengan slogan itu De Beers telah mensinonimkan berlian dengan komitmen dan cinta, maka tidak heran jika 85 persen berlian yang dibeli dan dijual adalah sebagai hadiah kepada 'orang yang tercinta'.

Tidak heran pula jika perusahaan-perusahaan ini cukup kebat kebit dengan munculnya berita terbaru: kalau sekarang berlian dengan mutu sama dengan berlian alami dapat diciptakan di laboratorium dalam waktu 3 hari saja. Sekarang ada dua teknologi yang mampu membuat berlian, hasilnya sulit dibedakan dengan berlian alami. Apollo Diamond, sebuah firma dari Boston telah mengembangkan sebuah metode untuk membuat berlian yang sempurna pada ruang bertekanan tinggi. 

Gemesis, sebuah perusahaan dari Sarasota Florida, telah menyempurnakan sebuah teknologi yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi untuk 'meniru' cara alam membuat berlian. Bahkan tiga perusahaan lain sekarang sedang mengembangkan teknologi yang sama.

Hasilnya? Tidak seperti cubic zirconia yang dapat ketahuan hanya dengan mata telanjang, Newsweek melaporkan ahli berlian saja dapat tertipu dengan berlian hasil dari laboratorium ini. Bahkan mesin berteknologi canggih yang dimiliki oleh International Gemological Institute saja menemukan kesulitan dalam membedakan berlian 'buatan' bumi dan berlian laboratorium ini. 

Apakah akhirnya tidak ada lagi perbedaan antara berlian asli dan berlian buatan manusia? Tidak juga, kabarnya Gemesis akan membuat 'sidik jari super kecil' dengan laser pada berlian hasil buatannya. Apakah berlian-berlian ini akan membuat harga pasar berlian jatuh berantakan? Tentunya itu bukan tujuan perusahaan seperti Gemesis dan Apollo, toh, mereka juga masih harus menjaga image berlian agar produk mereka dibeli orang. 

Dengan harga 30 sampai 75 persen di bawah harga berlian asli, berlian mereka lebih terjangkau tanpa harus turun gengsi.

Jadi, sekarang tinggal Anda pilih; mau berlian 'hasil bumi' atau mau berlian yang lebih terjangkau sembari tetap memperoleh bling-bling yang menyilaukan mata.


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👷👸👳👲👱👮👴👵👷

Selama Bulan Puasa Penghasilan Pengemis Ini Rp. 90 Juta

Ts'ai Lun, Penemu Kertas

Mengenal Komunitas Rajut Kejut

Mengenal Komunitas Yoga Gembira

Angka Penderita Diabetes di Indonesia Semakin Meningkat