Tiga Poin Penting yang Kita Dapatkan dari Pendidikan



Menurut Rederick J. Mc. Donald, pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk mengubah tabiat. Dari pengertian ini, dapat kita pahami bahwa pendidikan bukan hanya sekedar bertujuan untuk mentransfer ilmu dari guru ke siswa, tetapi tujuan yang paling utama dari pendidikan adalah adanya perubahan tabiat atau karakter peserta didik ke arah yang lebih baik.

Apa yang kita dapatkan dari pendidikan?

Pendidikan mengajarkan kita banyak hal. Pada kesempatan kali ini, saya mengambil tiga poin penting yang kita dapatkan dari bangku pendidikan. Tiga poin penting ini adalah bekal kita menuju masa depan, yang menentukan kita menjadi orang sukses atau tidak di masa yang akan datang. 

Pertama, melalui pendidikan kita mendapatkan didikan moral atau sopan santun. Pendidikan moral adalah nomor satu. Orang yang berilmu, tapi tidak bermoral dapat membawa bangsa ke liang kehancuran. Kita semua tahu bahwa para koruptor di luar sana adalah orang-orang yang pintar. Mereka mengenyam bangku pendidikan hingga jenjang yang tinggi. Namun, apa yang mereka lakukan? Mereka mengambil hak orang lain dengan korupsi. Hal ini terjadi tak lain karena kurangnya pendidikan moral yang mereka buat dapatkan atau mungkin mereka mengabaikan pendidikan moral yang diberikan kepada mereka.

Jepang, negara yang kita kenal sebagai negara penjajah, merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi pendidikan moral. Di Jepang, hal pertama yang akan diajarkan kepada anak didik adalah moral, baru kemudian diajarkan tentang ilmu pengetahuan. Lihatlah bagaimana Jepang menjadi bangsa yang maju karena sistem pendidikan yang diterapkan di negara tersebut.

Kedua, melalui pendidikan kita mendapatkan ilmu.

Membaca adalah salah satu cara untuk mendapatkan ilmu. Di mana kita belajar membaca? Di sekolah. Di bangku pendidikan. Di bangku pendidikan, kita belajar mengenal huruf demi huruf, hingga akhirnya kita bisa membaca. Dengan didikan yang tulus dari guru-guru kita, kita bisa membaca tulisan yang tertera di dalam buku. Buku adalah gerbang dunia dan membaca adalah kuncinya. Pendidikan mengajarkan kita cara mendapatkan kunci untuk membuka gerbang dunia.

Bayi tidak langsung bisa berjalan begitu lahir, bayi tidak langsung bisa bicara. Begitu juga yang kita alami saat menempuh pendidikan. Kita yang semula sama sekali tidak mengenal huruf, terus berusaha untuk mengenalnya. Kita tidak patah semangat jika belum berhasil, kita coba lagi dan terus mencoba, hingga akhirnya berhasil.

Andai kata kita menyerah begitu mudah untuk mengenal huruf, maka saat ini kita tidak akan bisa membaca. Andai kata tidak ada guru yang membimbing dan menyemangati kita, mungkin kita akan menyerah dengan begitu mudah. Guru ibarat seorang ibu yang sabar mendampingi anaknya belajar berjalan. Saat sang anak jatuh, ibu akan membantunya berdiri dan memberi semangat untuk berusaha lagi. Guru adalah orangtua kedua kita. Sekolah adalah rumah kedua kita.

Seperti anak kecil yang bisa berjalan karena tidak menyerah untuk belajar berjalan meskipun berkali-kali jatuh, kita juga tidak akan bisa membaca dan tidak bisa mendapatkan ilmu jika kita menyerah sebelum berhasil.

Melalui pendidikan, apa yang sebelumnya tidak kita ketahui menjadi kita ketahui. Ibaratnya, kita bermetamorfosis dari seekor ulat menjadi kupu-kupu yang cantik. Dari seekor ulat yang hanya berjalan pelan di atas daun menjadi seekor kupu-kupu yang bisa terbang kemana saja yang diinginkannya. Kupu-kupu yang bisa menjelajahi semesta alam dengan kedua sayapnya.

Ketiga, melalui pendidikan kita belajar disiplin.

Apakah selama ini kita sudah disiplin? Coba renungkan, jam berapa kita bangun setiap pagi, jam berapa berangkat ke sekolah, bagaimana dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah?

Mari kita belajar dari ayam. Ayam adalah hewan yang disiplin. Pagi-pagi sekali, ayam sudah bangun. Lalu, dengan suara lantang membangunkan kita. Apa kita tidak malu dibangunkan oleh ayam?

Coba kita lihat negeri orang. Di luar negeri, mereka bisa membeli mobil, sepeda motor, TV canggih, roket dan pesawat. Mengapa kita tidak bisa? Tak lain karena kurangnya kedisiplinan dalam diri kita. Jangan mengatakan bahwa orang luar negeri itu pintar, mereka hanya tekun dan rajin berusaha, serta sangat disiplin. Sebodoh-bodohnya manusia, jika tekun belajar dan giat mencoba maka lambat laun ia akan mahir juga. Karena itulah kita harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, dan dalam segala hal.

Itulah tiga poin penting yang perlu kita perhatikan dalam menempuh pendidikan. Di mana pun tempat kita menuntut ilmu sekarang dan nantinya, selayaknya kita tidak melupakan tiga poin penting ini.

Dan, janganlah sekali-kali kita merasa telah menjadi orang hebat dengan secuil Ilmu yang kita miliki.

Hadist nabi SAW yang artinya, "Apabila ia menyangka bahwa sesungguhnya ia sudah serba tahu, maka sungguh ia seorang yang jahil."

Mulailah dari diri kita sendiri! Berdisiplin lah dalam menuntut ilmu mulai hari ini untuk menyambut bangsa kita menjadi lebih maju di kemudian hari! 


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👷👸👳👲👱👮👴👵👷

Selama Bulan Puasa Penghasilan Pengemis Ini Rp. 90 Juta

Ts'ai Lun, Penemu Kertas

Mengenal Komunitas Rajut Kejut

Mengenal Komunitas Yoga Gembira

Angka Penderita Diabetes di Indonesia Semakin Meningkat