Awas Jangan Sepelekan Nyeri Perut pada Anak!


Nyeri perut, nyeri abdomen pada anak merupakan gejala yang cukup sering terjadi sehari-hari. Sebagian kasus nyeri perut pada anak bersifat mendadak (akut), dan sebagian lagi bersifat kronik yang umumnya gejalanya berulang. Dr. Budi Novitri, Sp.A, M.Kes, Tim Dokter Spesialis Anak Eka Hospital Pekanbaru mengungkapkan.

Untuk mendiagnosis nyeri perut yang dialami anak secara tepat, dokter melakukan anamnesis (wawancara mengenai riwayat penyakit), pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium dan/atau radiologis. Dengan pemeriksaan tersebut secara cermat dapat ditentukan apakah kasus nyeri perut pada anak termasuk dalam keadaan kegawatan atau bukan merupakan kegawatan.

Anamnesis

Pada saat anamnesis, dokter akan menanyakan kepada pasien langsung (bila anak sudah dapat berkomunikasi dengan baik) atau kepada orangtuanya, gejala yang timbul/dirasakannya melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Karakter nyeri: lokasi nyeri, onset/waktu munculnya nyeri, durasi/lamanya nyeri

2. Gejala lain yang menyertai: * muntah, warnanya, dan isi muntahan * buang air besar (BAB): tidak BAB, BAB mencret, BAB berdarah * buang air kecil (BAK): nyeri saat BAK * nyeri sendi, ruam, atau lainnya yang mungkin ada

3. Riwayat penyakit sebelumnya: * tindakan bedah sebelumnya * gejala serupa yang berulang * riwayat minum obat-obatan yang dapat menyebabkan nyeri perut
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik secara tepat dapat mengarahkan dokter kepada diagnosis penyakit secara tepat, meliputi:

* Pemeriksaan fisik secara umum: kesadaran, tanda vital, pemeriksaan tubuh secara keseluruhan

* Pemeriksaan perut/abdomen secara spesifik, jika diperlukan dilakukan juga pemeriksaan rektal atau pemeriksaan genital/kelamin

Pemeriksaan Penunjang

Untuk memperjelas/mendapatkan diagnosis yang lebih tepat, adakalanya dokter/dokter anak membutuhkan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan laboratorium atau radiologi.

* Pemeriksaan laboratorium: darah, feses, urin

* Pemeriksaan radiologi: USG perut/abdomen, Rontgen, CT Scan,laparoskopi

Penyebab Nyeri Perut pada Anak

Secara umum penyebab nyeri perut pada anak adalah organik (nyeri yang diakibatkan adanya kerusakan organ) termasuk infeksi dan non organik/fungsional.



Berdasarkan usia anak, penyakit-penyakit yang menimbulkan nyeri perut pada anak adalah sbb:

USIA 0-1 TAHUN

* Kolik infantil

* Gastroenteritis

* Konstipasi

* Infeksi saluran kemih/SK

* Intosusepsi

* Volvulus

* Hernia inkarserata

* Penyakit Hirschsprung

USIA 2-5 TAHUN

* Gastroenteritis

* Apendisitis

* Konstipasi

* ISK

* Intosusepsi

* Volvulus

* Trauma/benturan

* Henoch Schonlein Purpura/HSP

* Limfadenitis mesenterik

USIA 6-11 TAHUN

* Gastroenteritis

* Apendisitis

* Konstipasi

* Nyeri perut fungsional

* ISK

* Trauma/benturan

* Pneumonia

* HSP

* Limfadenitis, mesenterik

USIA 12-18 TAHUN

* Gastroenteritis

* Apendisitis

* Konstipasi

* Dismenorea

* Radang panggul

* Torsi testis/ovarium

* Abortus iminents, kehamilan ektopik



Pengobatan

Pengobatan nyeri perut pada anak disesuaikan dengan penyebab/etiologinya, apakah memerlukan tindakan pembedahan, seperti pada: apendisitis, intususepsi, volvulus, torsi testis/ovarium, dll, atau hanya dengan pengobatan secara oral/minum/medikamentosa (obat-obatan) saja seperti pada gastroenteritis, konstipasi, dll. Penatalaksanaan nyeri perut pada anak sangat ditentukan oleh etiologinya.

Pencegahan

Pencegahan nyeri perut pada anak secara umum adalah:

* Pemberian makanan sesuai tahapan usia: ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, memberikan makanan tambahan setelah usia di atas 6 bulan secara bertahap

* Pola makan sehat dan gizi seimbang serta menjaga kebersihan



Nyeri perut pada anak bisa sembuh total atau berulang kembali, tergantung kasus penyakitnya. Pasien dapat sembuh total misalnya pada penyakit apendisitis, hernia paska operasi. Nyeri perut yang bisa berulang misalnya pada gastroenteritis, konstipasi dan lain-lain.



Antisipasi Dini

Lakukan antisipasi dini untuk pencegahan penyakit nyeri perut pada anak, dengan cara menjaga pola makan dan memberikan asupan gizi yang baik, sesuai dengan kebutuhan. Jika anak telah mengalami nyeri perut parah dan berulang, segera periksakan ke dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Pada usia sekolah, anak sudah boleh menjalankan pemeriksaan kesehatan berkala (medical check up)rutin agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dini, jika terdapat gejala penyakit. Jangan anggap sepele nyeri perut pada anak.


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👷👸👳👲👱👮👴👵👷

Selama Bulan Puasa Penghasilan Pengemis Ini Rp. 90 Juta

Ts'ai Lun, Penemu Kertas

Mengenal Komunitas Rajut Kejut

Mengenal Komunitas Yoga Gembira

Angka Penderita Diabetes di Indonesia Semakin Meningkat