Teri Dapat Mencegah Osteoporosis
Teri adalah ikan-ikan kecil yang popular di masyarakat. Harganya yang relatif murah membuat teri sering diremehkan orang, bahkan ada yang menganggapnya tidak bergizi. Jangan salah! Kandungan protein dan kalsium pada teri justru sangat tinggi, sehingga efektif mencegah keropos tulang (osteoporosis). Ketahui lebih jauh manfaat gizi ikan teri!
Terdapat berbagai jenis teri beredar di pasar yang dapat dibeli. Diantaranya, teri basah. Bentuknya agak besar, rasanya tawar, biasa dipepes dan dibuat bakwan. Teri basah 100 gram mengandung kalsium 500 mg. Sementara teri kering bentuknya bermacam-macam. Ada yang kecil, besar dan rasanya tawar. Namun, ada pula teri yang dikeringkan dengan proses penggaraman sehingga rasanya asin. Ada pula dijual teri yang dikeringkan, lalu dibuat bubuk. Namun, jenis teri yang dibuat bubuk jarang dikonsumsi manusia, tetapi sering untuk makanan hewan. Teri kering utuh maupun bentuk bubuk bernilai gizi sama baik, dalam 100 gram terkandung kalsium 1209 mg.
Zat Gizi Dan Manfaat Teri
Per 100 gram ikan teri mengandung antara lain protein 33,3 gr, lemak 2,9 gr, karbohidrat 0 gr, mineral 25,8 gr, kalsium 1.200 mg, fosfor 1500 mg dan besi 3,6 mg. Jadi, tidak bisa dikonsumsi dagingnya saja, seperti mengkonsumsi jenis hewan air yang besar. Artinya, tulang-tulang teri ikut dimakan. Tulang-tulang ikan teri ini merupakan sumber kalsium yang cukup penting. Kalsium ikan teri atau pun ikan yang dimakan berikut tulangnya tergolong sumber kalsium superior, karena kalsiumnya berasal dari hewan.
Kalsium hewani ikan teri lebih baik dibandingkan kalsium non hewani atau kalsium sintetis yang kini banyak beredar dalam bentuk tablet. Kalsium hewani lebih mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Keistimewaan lain dari kalsium ikan teri, bentuknya berupa makanan, bukan obat.
Diketahui, kalsium unsur yang amat dibutuhkan untuk menyangga tubuh. Jumlah tertinggi kadar kalsium dalam tubuh adalah ketika manusia beranjak dewasa, sekitar usia 25 tahun. Kalsium tersebut terutama terdapat pada tulang yang berfungsi memberi kekuatan terhadap tulang dari benturan. Kalsium juga terdapat dalam darah yang fungsinya menjaga keseimbangan asam basa pada darah. Kalsium juga terdapat dalam jaringan-jaringan dan bagian-bagian tubuh lainnya.
Penurunan jumlah kalsium dalam tubuh banyak terjadi pada mereka yang tidak mengkonsumsi makanan berkalsium. Akibatnya, tulang menjadi keropos dan mudah patah. Sebaliknya, mereka yang suka memakan panganan bergizi, jumlah kalsium tubuh akan turun sangat minimal atau kecil. Salah satu cara terbaik adalah menghindari kekurangan kalsium. Caranya, sering makan ikan teri tidak asin atau ikan jenis lain bersama tulangnya.
Mereka yang berusia setengah baya keatas umumnya rentan terhadap penyakit tekanan darah tinggi akibat pembuluh darah kaku dan kurang elastis. Penyebab kelainan yang terbanyak adalah akibat kelebihan kolesterol. Kolesterol ini mengendap pada dinding pembuluh darah dan kelebihan ion natrium, akhirnya membuat dinding pembuluh darah kaku. Garam yang dipakai membuat teri asin adalah sumber dari ion natrium. Sebaiknya pilihlah teri yang tidak diasinkan. Teri yang diasinkan memiliki jumlah natrium berbeda-beda, tergantung cara pengasinannya. Namun, dapat dipastikan kalau kadar natrium teri asin selalu sangat tinggi sehingga tidak dianjurkan untuk dimakan oleh mereka yang setengah baya. Darahnya berkadar natrium tinggi. Karena itu, hindari konsumsi teri asin.
Kelebihan Ikan Teri
Dalam 100 gram teri kering terkandung 33,3 gr protein hewani berkualitas tinggi. Sedangkan 100 gram teri basah atau segar terdapat protein 16 gr berkualitas tinggi. Ikan teri mengandung kadar lemak sangat rendah, karena dalam 100 gram teri kering hanya terdapat 2,9 lemak. Sedangkan 100 gram teri basah hanya mengandung 1 gr lemak, yang tergolong rendah. Kelebihan lain, ikan teri dapat diolah menjadi makanan lezat. Yang sangat menarik diatas semuanya, teri kaya akan kalsium dan dapat mencegah tulang keropos. Tetapi, konsumsi teri tawar.
Komentar